Jadi yang dimaksud dengan perintah “IQRA” bukanlah sekedar “membaca” dalam arti menggoyang lidah untuk melantunkan huruf demi huruf, kata demi kata dan kalimat demi kalimat, namun perintah “IQRA” secara luas justru mengandung tiga pengertian dasar.
Pertama, yaitu membaca ayat-ayat Allah (tanda-tanda Ilahi) yang tertulis dalam Al-Quran; kedua, yaitu membaca ayat-ayat Allah (tanda-tanda Ialhi) yang tercipta dan terdapat di alam semesta; dan yang ketiga, membaca ayat-ayat Allah (tanda-tanda Ilahi) yang terdapat pada diri pribadi setiap manusia.
“Kami akan memperlihatkan kepada mereka ayat-ayat Kami di segenap wilayah bumi dan pada diri mereka sendiri, hingga jelas bagi mereka bahwa Al-Quran itu adalah benar.” (QS. Fushilat: 53)
Kata “IQRA” sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari perintah “IQRA”, pada dasarnya merupakan himpunan dari huruf Aliif – Qaaf – Raa – Aliif, yang jika diringkas merupakan himpunan ketiga huruf Aliif, Qaaf dan Raa.
Pada huruf-huruf tersebut seakan-akan ada isyarat dan hakikat yang perlu kita pahami sehingga pada akhirnya kita akan mampu mengungkap rahasia yang tersimpan dibalik perintah “IQRA”.
Rahasia tersebut baru akan benar-benar terungkap jika saja kita mampu menghimpun rangkaian huruf demi huruf yang menyusun kata “IQRA” secara sempurna ke dalam tiga pengertian dasar perintah “IQRA” itu sendiri.
No Response to "RAHASIA “IQRA”"
Posting Komentar