Jumat, 20 November 2009

Makna Do'A Rabbana Aatina



Salah satu do'a yang paling sering Rasulullah SAW baca dan hayati maknanya adalah: Rabbana atina fi al-dunya hasanah, wa fi al-akhirah hasanah wa qina 'adzab al-nar (Wahai Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami kebajikan di dunia dan kebajikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka). Doa ini bukan sekadar berarti permohonan untuk memperoleh kebajikan dunia dan kebajikan akhirat, tetapi lebih-lebih lagi bertujuan untuk memantapkan langkah dalam berupaya meraih kebajikan yang dimaksud, karena doa mengandung arti permohonan yang disertai usaha. Permohonan itu juga berarti upaya untuk menjadikan kebajikan dan kebahagiaan yang diperoleh dalam kehidupan dunia ini, tidak hanya terbatas dampaknya di dunia, tetapi berlanjut hingga hari kemudian kelak.

Sekilas Makna Wallpaper





Saat ini, untuk memperindah tampilan di komputer dalam hal ini desktop di perlukan gambar wallpaper yang  bernilai. Bernilai dalam hal ini bukan saja indah tetapi mengandung pesan secara psikologis bagi yang melihatnya. Wallpaper yang bernuansa islami memiliki makna tersendiri,  disamping sebagai cara dalam dakwah melalui nilai kreatif , tampilan wallpaper dapat memberikan motivasi untuk selalu membuka cakrawala berfikir. Wallpaper sendiri di tinjau dari jenisnya sangat bervariasi, yang harus diperhatikan salahsatunya adalah warna dan desainnya. Wallpaper sendiri terus berkembang, baik dari sisi desain juga fungsinya. Sebagian memanfaatkan untuk background dalam presentasi, agar presentasi yang disampaikan lebih menarik dan menyenangkan/menghadirkan objek yang dipresentasikan.

Asmaul husna Memaknai "ARRAHMAN"




Ar-Rahman (Maha Pengasih), merupakan rahmat Allah dalam Bentuk sarana hidup Dilihat dari segi etimologisnya, Ar-Rahman berwazan (berpola) “fa’laan" yang menunjukkan banyak.


Oleh karena itu rahmat Allah SWT yang berupa sarana hidup ini diberikan untuk semua makhluk di alam semesta (rahmatan lil alamiin), baik manusia maupun binatang, baik muslim maupun kafir. Makna ini digunakan dalam Al-Qur’an (QS. 20: 5, 19: 75)

Kamis, 19 November 2009

Asmaul Husna Dalam Gambar




Wallpaper Asmaul Husna


Asmaul Husna "99 Nama Allah Yang Baik"




Mengenal dan mempelajari nama-nama dan sifat-sifat Allah adalah suatu ilmu yang sangat agung, penuh dengan kebaikan dan keutamaan, dan beraneka ragam buah dan manfaatnya.
Keutamaan dan keagungan mendalami ilmu Al-Asmâ` Al-Husnâ akan lebih jelas dengan memperhatikan beberapa keterangan berikut ini:
Satu: Mempelajari ilmu tentang nama-nama dan sifat-sifat Allah adalah ilmu yang paling mulia dan paling utama, yang paling tinggi kedudukannya dan paling agung derajatnya. Tentunya hal ini sangat dimaklumi. Karena kemulian suatu ilmu pengetahuan tergantung pada jenis pengetahuan yang dipelajari dalam ilmu itu. Sedangkan telah dimaklumi pula bahwa tiada yang lebih mulia dan lebih utama dari pengetahuan tentang nama-nama dan sifat-sifat Allah yang terkandung dalam Al-Qur`ân yang mulia dan Sunnah Nabi shollallâhu ‘alaihi wa ‘alâ âlihi wa sallam.
Berkata Abu Bakr Ibnu Al-‘Araby rahimahullâh, “Kemuliaan sebuah ilmu tergantung apa yang diilmui padanya. Sedang (mengenal Allah) Al-Bârî adalah semulia-mulia pengetahuan. Maka mengilmui tentang nama-nama-Nya adalah ilmu yang paling mulia.” [1]
Maka mempelajari dan mendalami makna Al-Asmâ` Al-Husnâ adalah amalan yang paling utama dan mulia.
Dua: Mengenal Allah dan memahami nama-nama dan sifat-sifat-Nya akan manambah kecintaan hamba kepada Rabbnya, akan membuatnya semakin mengagungkan dan membesarkan-Nya, lebih mengikhlaskan segala harapan dan tawakkal hanya untuk-Nya dan membuat rasa takutnya kapada Allah semakin mendalam. Dan kapan pengetahuan dan pemahaman seorang hamba terhadap nama-nama dan sifat-sifat Rabbnya semakin kuat dan mendalam, maka akan semakin kuat pula tingkat penghambaannya kepada Allah, dan akan semakin tulus sikapnya berserah diri kepada syari’at Allah, serta dia akan semakin tunduk kepada perintah Allah dan semakin jauh meninggalkan larangan-Nya.
Tiga: Mengenal Allah dengan nama-nama dan sifat-sifat-Nya adalah dasar keimanan dan dengan itu pula iman akan semakin bertambah.
Berkata Syaikh ‘Abdurrahman bin Nashir As-Si’dy rahimahullâh, “Sesungguhnya beriman terhadap Al-Asmâ` Al-Husnâ dan mengenalnya mencakup tiga jenis tauhid; tauhid Rubûbiyah, tauhid Ulûhiyah dan tauhid Al-Asmâ` wa Ash-Shifât. Dan tiga jenis tauhid ini adalah perputaran iman dan ruhnya, pokok dan puncaknya. Maka setiap kali pengetahuan hamba terhadap nama-nama dan sifat-sifat Allah semakin bertambah, maka akan bertambah pula keimanannya dan akan semakin kuat keyakinannya.” [2]
Demikian pula sebaliknya, siapa yang kurang pengetahuannya terhadap nama-nama dan sifat-sifat Allah, maka kurang pula keimanannya.
Dan siapa yang mengenal Allah, maka ia akan mengenal segala yang selain Allah. Dan siapa kebalikan dari itu, maka perhatikanlah firman-Nya,
Dan janganlah kalian seperti orang-orang yang lupa kepada Allah, lalu Allah menjadikan mereka lupa kepada diri mereka sendiri. Mereka itulah orang-orang yang fasik.” [Al-Hasyr :19]
Cermatilah ayat di atas, tatkala ia lupa terhadap Allah, maka Allah membuatnya lupa kepada dirinya sendiri, lupa terhadap apa-apa yang merupakan kebaikannya dan lupa akan sebab-sebab keberuntungannya di dunia dan akhirat.

sumber gambar  : http://www.islamicwall.com/

samudra "Al fatihah"


Surat Al-Faatihah adalah surat yang paling agung di dalam al-Qur-an. Disebut Al-Faatihah karena ia merupakan pintu gerbang untuk memasuki dan mengarungi luasnya samudera al-Qur-an. Surat ini dinamakan juga dengan Ummul Kitab, karena ia memuat garis besar pesan-pesan seluruh al-Qur-an yang terdiri dari 114 surat. Dalam sehari semalam, kaum Muslimin membaca surat Al-Faatihah minimal tujuh belas kali dalam lima shalat wajib. Artinya, tujuh belas kali minimal mereka diingatkan oleh pesan-pesan Al-Faatihah melalui ayat-ayatnya. Seharusnya, jumlah itu sudah cukup bagi mereka untuk mengerti dan memahami pesan-pesannya.

Ornamen dalam segi 6

Selasa, 17 November 2009

Bismillah dalam arti yang luas


Ayat Basmalah termasuk Surat Al-Fatihah. Hadits, dari ad-Da’ru Quthni dari Abu Hurairah, ia berkata, Rasulullah SAW bersabda: “Jika kalian membaca Surat AI-Fatihah, hendaklah kalian membaca bismillahirahmaanirrahiim, karena ia termasuk ke dalam surat Al-Fatihah. Sedangkan Surat Al-Fatihah terdiri dari 7 ayat, dan bismillahirrahmaanirrahiim termasuk ke dalam saIah satu ayatnya”.

Makna Bismillah .
• Preposisi “Bi” = aku memulai.
• AL-Ism = Nama, menunjuk pada sesuatu yang dinamai .
• Allah = nama Tuhan, berasal dari kata al-Ilah

Bismillah memiliki dua makna :

1. Sebagai kalimat IZIN.
Bismillah bukan sebagai penukar kenikmatan, contohmya makan nasi dengan membaca bismillah akan sama nikmatnya dengan makan nasi tanpa baca bismillah, tapi bismillah merupakan kalimat izin bagi hamba Allah yang merasa hidupnya hanya sekedar “menumpang”, karena sesungguhnya semua yang ada di atas dunia ini milik Allah dan manusia diberi kenikmatan untuk memakai fasilitas Allah tsb.

2. Sebagai kalimat PENGAKUAN OTORITAS.
Yaitu rengakuan otoritas bagi hamba Allah yang menyadari bahwa sesungguhmya yang memiliki wewenang otoritas hanyalah Allah. Manusia hanya sebagai wakil Allah di muka bumi ini, bukan sebagai penguasa. Bila seseorang mengucapkan bismillahirrahmaanirrahim, ia telah menandai kehambaannya dengan nama Allah, ia mengokohkan jiwanya–yang dinisbahkan kepada hakikat kehambaan–dengan salah satu dari tanda-tanda Allah (Thabathabai: 21).

Makna Ar-Rahman
Ar-Rahman (Maha Pengasih), merupakan rahmat Allah dalam Bentuk sarana hidup Dilihat dari segi etimologisnya, Ar-Rahman berwazan ” “fa’laan” yang menunjukkan banyak. Oleh karena itu rahmat Allah yang berupa sarana hidup ini diberikan untuk semua makhluk di alam semesta (rahmatan lil alamiin), baik manusia maupun binatang, baik muslim maupun kafir. Makna ini digunakan dalam Al-Qur’an [20: 5, 19:75]

Makna Ar-Rahiim
Ar-Rahiim: Maha Penyayang, merupakan rahmat Allah dalam Bentuk petunjuk hidup. Dilihat dari segi bahasanya, Ar-Rahiim berwazan (berpola) “fa’iil” yang menunjuk ketetapan dan kekekalan. Ar-Rahiim berupa rahmat Allah dalam bentuk petunjuk hidup, diberikan hanya untuk orang-orang yang beriman, menunjukkan kenikmatan yang terus menerus dan kekal. Dalam Qur’an makna Ar-Rahiim sererti terdapat pada Q.S. 33:43 dan QS 9:117. Ar-Rahman dan Ar-Rahiim Allah berikan bersama-sama kepada hamba-hambaNya sesuai pengucapannya yang utuh dan lengkap (selalu bismillahirrahmaanirrahim). Allah telah memberikan kepada manusia selain sarana hidup juga petunjuk hidup (hidayah). Tinggal manusia yang berusaha menggapai petunjuk hidup (hidayah) tersebut. Fenomena sekarang, manusia umumnya menikmati sarana hidup tapi lupa/mencampakkan petunjuk hidup yang berharga. Manusia lupa, siapa yang memberikan sarana hidup tersebut, manusia menganggapnya semata-mata atas usaha mereka, padahal semua sarana hidup tersebut Allah berikan gratis dan bersifat menyeluruh. Rasulullah menerangkan keutamaan seseorang yang mengucapkan basmalah dalam HR Abu Daud dan dihasankan oleh Ibnu Shalah: “Setiap urusan yang baik yang tidak diawali dengan Bismillaahirrahmaanirrahim maka tidak akan mendapat barokah”.

Referensi
• Paket BP Nurul Fikri, Setetes Basmallah dan Hamdallah
• Hasan Al-Banna, Kunci Memahami Al-Qur’an

Tulisan Khat


Muhammad

surat Fatah ayat 29: “Muhammad Rasulullah walladzina maahu assyida’u ala al Kuffar, ruhama’u bainahum, tarâhum rukkaan, sujjadan, yabtaghuna fadzla minallah waridhwana, simahum fi wujuhihim min atsari sujud”, Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan dia adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka, kamu lihat mereka rukuk dan sujud mencari karunia Allah dan keridaan-Nya, tanda-tanda mereka tampak pada muka mereka dari bekas sujud. Mukanya bercahaya, buktinya apa? Wajahnya selalu tersenyum. Seperti Rasulullah Saw. ketika menghadapi bermacam-macam umat, wajah beliau selalu berseri-seri. Selalu paling dahulu mengucapkan salam.

Surah Ikhlas

Surah Al Ikhlas menggambarkan sebuah keikhlasan dalam bertauhid, tidak menyekutukan Allah dengan yang lain.
Surat Al Ikhlash termasuk diantara surat-surat pendek dalam Al Qur'an.
Surat ini sering kali dibaca dan diulang-ulang, hampir-hampir sudah
menjadi bacaan harian bagi setiap muslim baik ketika sholat ataupun
dzikir. Bukan karena surat ini pendek dan mudah di hafal. Namun memang
demikianlah Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam dalam keseharian
beliau tidak lepas dari membaca surat yang mulia ini. Lebih dari itu
surat yang mulia ini mengandung makna-makna yang penting dan mendalam.
Oleh karena itu meski surat ini pendek tapi memiliki kedudukan yang
tinggi dibanding surat-surat lainnya. Bahkan kedudukannya sama dengan

sepertiga Al Qur'an.